Penyakit Graves: Penyakit Graves adalah penyebab paling umum hipertiroidisme. Ini adalah kondisi autoimun di mana sistem kekebalan tubuh salah mengidentifikasi kelenjar tiroid sebagai ancaman dan menyerangnya, menyebabkan produksi hormon tiroid yang berlebihan.

Adenoma Tiroid: Adenoma tiroid adalah tumor jinak pada kelenjar tiroid yang menghasilkan hormon tiroid secara mandiri, tanpa menginduksi regulasi normal dari kelenjar pituitari. Ini menyebabkan produksi hormon tiroid yang berlebihan.

Tiroiditis Subakut: Tiroiditis subakut adalah kondisi peradangan pada kelenjar tiroid yang sementara. Pada tahap awal, peradangan dapat menyebabkan hormon tiroid yang tersimpan dalam kelenjar dilepaskan ke dalam aliran darah, meningkatkan kadar hormon tiroid dalam tubuh.

Pembesaran Tiroid (Struma): Pembesaran kelenjar tiroid atau struma dapat menyebabkan hipertiroidisme. Ini bisa terjadi karena berbagai alasan, termasuk defisiensi yodium, goiter multinodular, atau penyakit Graves.

Tiroiditis Hashimoto yang Hipertiroid: Meskipun Hashimoto biasanya mengarah pada hipotiroidisme (kelenjar tiroid yang kurang aktif), pada tahap awal penyakit ini, bisa terjadi fase hipertiroidisme karena peradangan pada kelenjar tiroid menyebabkan pelepasan hormon tiroid yang tersimpan.

Efek Samping Obat: Beberapa obat, seperti hormon tiroid sintetis yang diambil dalam dosis yang terlalu tinggi, amiodarone (obat antiaritmia), atau lithium (digunakan untuk pengobatan gangguan bipolar), dapat menyebabkan hipertiroidisme.

Paparan Iodium Berlebihan: Paparan iodium berlebihan, baik melalui makanan, suplemen, atau prosedur medis tertentu (seperti pencitraan dengan bahan kontras iodin), dapat memicu hipertiroidisme pada individu yang rentan.

Penyakit Basedow: Penyakit Basedow adalah bentuk hipertiroidisme yang disebabkan oleh faktor genetik. Ini mirip dengan penyakit Graves, tetapi biasanya disertai dengan gejala mata menonjol (exophthalmos) dan pembesaran kelenjar tiroid yang berbeda.